4l@y

Huih ... akhir akhir ini cuaca di Singapura saat panas sekali, bahkan di malam hari. Di saat seperti ini kita bersyukur kepada John Gorrie, karena telah menemukan mesin pendingin ruangan aka AC, yang sering ditentang oleh para aktivis Go Green, stop global warming, hemat energi, dan sejenisnya.

Selaen cuaca yang panas, juga asap putih mulai menyelimuti kota kecil nan luar biasa ini. Asap kiriman dari Riau ini telah membuat pagi hari terasa lebih putih dari biasanya. Bahkan di siang hari, saya masih mampu melihat ketebalan asapnya. Luarrrrrrrr biasa, kiranya gahmen Singapura akan segera mengirim beberapa helikopter pemadam kebakaran ke Riau.

...
Disclaimer : kisah dibawah ini hanyalah bohong belaka, apabila ada kesamaan nama, tokoh, tulisan atau apa pun adalah sebuah ketidaksengajaan yang mungkin saja disengajakan.

4L@y (read: alay) , adalah sebuah fenomena yang telah muncul beberapa tahun terakhir ini. Apakah sebenarnya 4l@y itu ? T1/V\ p3nel1t!@n @L4ai akan menebarkan sejarahnya disini.


4l@y , bermula dari seorang bernama ah lai. Alkisah, lai sedang sibuk memikirkan nomor plat untuk mobil barunya. Dia pun mengirimkan sms kebeberapa sobatnya untuk menanyakan pendapatnya, berbagai macam hasil dia dapat seperti AL 13 N , AH L4 I, hingga ke BH 32 D.

Berawal dari sini lah konsep nama kaum 4l@y mulai terbentuk merasuki chating, forum, sms, friendster, facebook, twitter, hingga mengarang indah di pelajaran bahasa indonesia (ok blom sampai tahap ini).

Mereka mulai memasuki ke dunia chating dan forum, saat beberapa kata yang dianggap kasar atau jorok di larang oleh admin, seperti anjing menjadi 4nj1n6.

Salah satu posisi positif waktu itu adalah beberapa orang tidak perlu susah susah memikirkan password yang mereka ingin gunakan, tinggal mengconvert username atau nama mereka menjadi bahasa 4l@y dan walah , sebuah kombinasi dari huruf besar kecil angka simbol
Kesuksesan 4l@y di dunia ini juga dipengaruhi batasan 160 karakter per sms, karena kaum anak muda maupun orang tua suka berusahan mengirim semuanya dalam satu sms biar murah. Walhasil disini bahasa 4l@y mengalami transformasi , dengan metode menyingkat.

Seratus enam puluh karakter per sms telah membuat perubahan dalam bahasa, kita mulai menyingkat kata seperti mereka menjadi mrk, tidak menjadi g. Dan terbukti menghemat biaya penggunaan sms walau lawan bicara menjadi bingung

Titik puncak boomingnya bahasa 4l@y adalah saat friendster booming, dimana teman teman anda meninggalkan testimonial testimonial dalam bentuk bahasa 4l@y. Disini 4l@y menjadi trend. Selepas kejayaan friendster, facebook dan twitter mulai memasuki masa kejayaan mereka. Kaum 4L@y pun mulai berevolusi, bukan cuma dalam bentuk menulis tulisan. Bahkan memasuki foto yang dibuat untuk foto profile, dengan beberapa prosedur yaitu :

1. Foto dari atas dengan wajah kelihatan sedikit.
2. Monyongkan mulut seperti angka 3 , tapi jangan kebanyakan, nanti bukan 4L@y tapi jadi suneo
3. Letakan jari telunjuk salah satu tangan didepan bibir.
4. Dan walah .... perfect foto.

masih banyak hal hal yang dilakukan 4L@y yang bisa berkembang dari waktu ke waktu. Namun 4l@y bukanlah penyakit yang harus dihindari, mereka adalah teman kita, sahabat kita, mungkin pacar kita, mungkin saudara kita, mungkin orang tua kita, mungkin kakek nenek kita, mungkin anak kita, mungkin cucu kita, mungkin saja.

Menurut hasil penelitian, DNA 4L@y sebenarnya terkandung di setiap diri manusia hanya tergantung seberapa besar tingkat konsentrasinya. Beberapa orang hanya hingga ditingkat foto, beberapa lagi hanya penyingkatan kata, beberapa lagi sudah komplit dengan menyingkat kata, foto, dan cara menulis, dan hingga di like sendiri di facebook.

Apakah 4l@y bersangkutan dengan narcism ? Hingga saat ini tidak ada penelitian yang membuktikan hal tersebut.


4kh1r k@t4 dr r3d4x1 :

4L@y jG m@Ns14 pNY r45@ ,, PnY h4t1
j6n 54/\/\@k4/\/ D6n p15@u b3l4t1
P.s : Baru balik dari nonton detective dee .. not bad , dan kota singapura masih diselimuti asap dari riau malam ini. Mungkin inilah yang terjadi kalo seluruh populasi Indonesia merokok secara bersamaan.

No comments: